Selasa, 20 November 2012

Pecinta malam ?


Mungkin itu hal monoton di hidup ini, tapi nuansa selalu bermetamorfosa setiap pergantian hari.
Malam lebih mendekatkan suara yang jauh dari telinga. Entah arti apa untuk menjawabnya, tuli akan suara penggugah hati hanya malam sang obat pengganti.
Menyinari lebih terang dari kegelapan. Buta akan suasana kesejukkan, tapi malam pun hadir membawa ketenangan.
Lebih sekedar dari teman hayalan. Bukan boneka diri ini bercerita, pada sang malam lah penampung tumpahan peristiwa dari mulainya sang fajar menyapa, berada di atas kepala, senja baru tibalah penutup nya.
Hingga malam ke berapa yang tak mungkin terhitung ini. Raga, jiwa, semangat masih terang merasakan luar biasa ciptaan-Nya.
Bulan, aksesoris awan malam. Di tambah titik-titik kecil dilihat dari bumi walau sebenarnya jauh disana lebih besar, ya bintang. Berharap dapat bersandar diantara keduanya, mengistirahatkan lelah.
Harapan ini kepada-Nya, jadikan metamorfosa malam esok jauh lebih sempurna di setiap hembusan nafas. Pertemukanlah pula malam berikutnya sebagai sajian penutup sebelum kedua kelopak ini menutup untuk selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar